Kamis, 02 April 2009

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG







Masyarakat di Kabupaten Mesuji bukan tanpa masalah. Dengan komposisi penduduk yang beragam, potensi ekonomi yang kaya, sumber daya alam yang luas, tapi persoalan yang muncul kian banyak. Masalah kemiskinan adalah persoalan yang tidak terelakkan. Sebagaimana yang diungkap wakil Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Lampung (Lampung Post, 02/03/06), bahwa dari jumlah 1,5 juta masyarakat miskin yang tergolong dalam penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) paling banyak berasal dari kabupaten Kabupaten Mesuji, Lampung Barat dan Tanggamus.

Dibawah ini beragam masalah yang ada di Kabupaten Mesuji
NO MASALAH
1 Rusaknya kondisi jalan dan jembatan mengakibatkan bertambahnya daerah terisolasi yang berdampak pada pada lambannya pertumbuhan ekonomi
2 Sengketa tanah dan kepastian hukum kepemilikan tanah serta pemahaman masyarakat terhadap proses kepemilikan tanah
3 Banyaknya lahan tidur yang disebabkan oleh kurangnya pembinaan terhadap para petani
4 Penerangan listrik di pedesaan sangat diharapkan oleh masyarakat pedesaan
5 Sulitnya mendapatkan pupuk pada saat musim tanam
6 Merosotnya harga hasil bumi pada saat panen raya
7 Kurangnya Pembinaan kepada para petani oleh petugas penyuluh pertanian (PPL)
8 Kurangnya air bersih di pedesaan yang hingga saat ini selalu dirasakan masyarakat terutama pada saat musim kemarau dan didaerah rawa
9 Pembangunan yang tersentralisasi tidak merata pada semua daerah yang ada di Kabupaten induk Tulang Bawang sehingga makin termarginalnya Kabupaten Mesuji yang jauh dari ibukota kabupaten induk
10 Kondisi bangunan gedung sekolah banyak yang rusak sehingga tidak layak untuk digunakan
11 Kurangnya perhatian dengan tempat pendidikan agama/ pondok pesantren

Persoalan yang tumbuh dari hari ke hari pun terus meningkat dan ikut serta menggerogoti Kabupaten Mesuji ini. Yang jadi korban masyarakatnya. Secara umum, sampai kini, ada beberapa kesulitan yang terus dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Mesuji selama beberapa tahun terakhir diantaranya masalah ekonomi masyarakat yang rendah, pertanian tidak terkelola dengan baik, infrastruktur yang tidak memadai, pendidikan yang termarjinalkan, hinga masalah kurangnya air bersih.

Adapun penyebab dari beragam persoalan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
NO SEKTOR MASALAH PENYEBAB
1 Ekonomi
a. Masih banyak masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan
-Kurangnya sumber penghasilan
-Kurangnya sosialisasi Informasi
b. Banyaknya pengangguran -Kurangnya lapangan kerja
-Kurangnya sosialisasi Informasi
c. Kesulitan membiayai sekolah Kurangnya informasi

2 Pertanian
a. Harga hasil bumi anjlok Jalan rusak, kurangnya perhatian pemda
b. Lahan tidur Kurangnya pembinaan dari PPL
c. Tanaman padi dan palawija mulai berkurang Kurangnya pembinaan dari PPL

3 Infrastruktur
a.Transportasi terhambat dan mahal karena hampir semua jalan dan jembatan rusak ah. Kurangnya perhatian
b. Penerangan Listrik Kurangnya perhatian
c. Air bersih di daerah trans rawa-rawa Kurangnya perhatian

4 Pendidikan
a. Beberapa gedung sekolah di kampung-kampung rata-rata tidak layak pakai Kurangnya perhatian dan sosialisasi informasi dari
b. Tempatpendidikan agama/pondok pesantren Kurangnya perhatian

5 Olah raga Kurangnya pembinaan potensi olah raga di perkampungan Kurangnya perhatian

6 Kesehatan
a. Makin berkurangnya persediaan air bersih usaha pemda memberikan bantuan kurang maksimal
b. Tenaga dokter sedikit Program pemda mengenai penambahan tenaga kesehatan sampai kampung-kampung kurang maksimal

Pembangunan Kabupaten Mesuji, tidak bisa hanya dengan memfokuskan pembangunan pada proyek fisik semata, namun proyek pemberdayaan manusia juga harus dilakukan secara bersamaan. Pembangunan bersifat fisik semata menyebabkan pembodohan dan tidak terarah. Sebab pembangunan seperti ini, tidak memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dan mengelola produk pembangunan, karena tidak mengerti secara benar apa yang harus dilakukan. Selain itu masyarakat juga merasa tidak memiliki tanggungjawab dalam pembangunan.

Maka, pembangunan sumber daya manusia (SDM) adalah pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah. Dengan membangun manusianya, pembangunan fisik dapat terarah dan bertanggungjawab. Beberapa contoh kesalahan pemerintah dalam membuat program pembangunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah selalu mengesampingkan proyek kemanusiaan tersebut. Padahal, pembangunan fisik harus dapat digunakan seefektif mungkin bagi masyarakat. Namun karena sumber daya manusia masih kurang, pembangunan fisik menjadi tidak efektif dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Dalam pembangunan pada Kabupaten Mesuji, harusnya ada keseimbangan antara pembagunan fisik dan SDM. Jika kedua isu dapat dijadikan pijakan pembangunan secara imbang, maka menjadi laju pembangunan akan terkendali dan terarah.

Akibat tidak seimbangnya pijakan dua isu pembangunan itu, faktor-faktor kesejahteraan masyarakat juga terkena imbasnya. Pemerintah daerah biasanya terlalu asyik dengan kesibukannya sendiri, tanpa peduli dengan apa yang terjadi dalam masyarakatnya. Fenomena ini kentara sekali di Kabupaten Mesuji. Kesulitan masyarakat terjadi secara kasat mata, kejahatan terus meningkat, pertanian terabaikan, kesehatan adalah sesuatu yang mustahil bagi masyarakat kelas bawah, pendidikan yang jauh tertinggal ditambah pula persoalan konflik pertanahan setiap saat siap meletus.

Pada bidang pendidikan, sistem pendidikan yang diterapkan tidak mampu menghalangi anak putus sekolah. Atau tidak berdaya untuk menolong anak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Disisi lain, kurangnya informasi menyebabkan banyaknya gedung pendidikan yang tidak layak pakai lagi namun masih digunakan sebagai sarana belajar dan mengajar. Menjadi wajar jika kemudian anak sekolah tidak konsentrasi dalam belajar atau tidak termotivasi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Apalagi persoalan pendidikan ini terkait dengan kualitas dan kuantitas guru yang menyampaikan pelajaran. Masih jauh dari yang diharapkan.

Pada bidang ekonomi, kemiskinan merupakan persoalan yang telah menjadi biasa. Hampir setiap kampung, tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan bahwa hampir setiap kampung dapat ditemui rumah-rumah yang tidak layak huni. Persoalan tersebut masih ditambah lagi tidak tersedianya fasilitas umum (jalan, jembatan dll) yang sesuai, sehingga harga barang-barang kebutuhan pokok melonjak dan sulit terjangkau

Dibidang pertanian dan perkebunan, terdapat kesulitan petani mengenai ambruknya harga hasil pertanian dan perkebunan. Sedangkan biaya yang dibutuhkan dalam mengelola pertanian tergolong tinggi. Anjloknya harga ini disebabkan belum adanya peraturan dari pemerintah mengenai standar harga yang sesuai. Di sisi lain, masih banyak lahan tidur yang belum tergarap oleh petani karena tidak paham cara pengelolaannya atau tidak termotivasi untuk mengembangkannya.

Di bidang kesehatan, masyarakat disulitkan dengan tidak tersedianya tenaga kesehatan (dokter) sampai ke kampung-kampung. Akibatnya banyak warga yang sakit hanya berobat pada manteri yang ada di kampung (itu pun jika ada). Hal ini menyebabkan masyarakat yang sakit harus mengeluarkan biaya transportasi untuk berobat ke kota, sedangkan fasilitas jalan masih banyak yang rusak.

Pada bidang olah raga, tidak adanya usaha pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap dunia olah raga yang menyebabkan tidak terkoordinirnya pemuda secara baik.

Pada bidang keamanan, kejahatan masih terus bergentayangan di Kabupaten Mesuji menyebabkan investor atau dunia usaha lain berpikir dua kali untuk berusaha di Kabupaten Mesuji. Kejahatanpun mengakibatkan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi terhambat

Sedangkan pada bidang pelayanan, masyarakat sangat disulitkan dengan jauhnya rentang kendali pelayanan pegawai terhadap masyarakat. Selain itu, kualitas pelayanan juga tidak seperti yang diharapkan, birokrasi dipersulit karena kurangnya kontrol dari kepala daerah.

Persoalan yang tak kalah pentingnya adalah tingginya kemungkinan konflik pertanahan yang sangat menyengsarakan warga. Puluhan ribu masyarakat tidak mempunyai tempat tinggal dan selalu dibayang-bayangi ketakutan akan adanya pengusiran terhadap mereka. Persoalan ini seringkali tidak diselesaikan dengan berpihak pada kepentingan masyarakat banyak, tapi atas kewenangan Pemerintah Kabupaten

Implikasi dari persoalan kasat mata tersebut, masyarakat mengalami kesulitan dari segala penjuru, diterpa berbagai masalah ekonomi dan masalah kemanusiaan serta kemiskinan. Selain karena SDM yang tidak mumpuni, kesulitan masyarakat saat ini pada umumnya bersumber dari kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakatnya sendiri.

Persoalan ini harus segera dicari jalan keluarnya. Segala daya dan upaya layak dilakukan untuk mengatasinya. Sehingga jeritan kemanusiaan, kemiskinan, penggusuran, tingginya tindak kejahatan tidak lagi menjadi bagian dari Kabupaten Mesuji. Sehingga terwujudlah masyarakat yang sejahtera, cerdas, aman, sehat dan bertaqwa yang mampu berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Mesuji bersama pemerintah. Dalam hal ini, hubungan pemerintah dan masyarakat sebagai partner yang saling mengisi. Dalam pembangunan, metode bottom up planing adalah sebuah keharusan, sehingga masyarakat dapat secara cerdas terlibat dan merasa bertanggungjawab dalam pembangunan.

1 komentar:

ari astiti mengatakan...

saya pikir belum ada yang buat beginian... Baguus..

jalan di mesuji parah, suka macet kalo abis ujan, listrik ga ada, ..

tapi, aman daerahnya, orang ninggalin rumah ga dikunci aja, ga ada yang ilangg.. hebat..

Komentar Anda


Free chat widget @ ShoutMix

Kompas.Com - Nasional

Berita Sumatera Bagian Selatan