Senin, 01 Juni 2009

ARAH PEMBANGUNAN MESUJI

"Abu Rosid Istomi"
Wakil Sekretaris P3KM dan Mahasiswa Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ilmu Lingkungan Universitas Lampung

TULISAN membangun Mesuji melalui budaya sangat menarik. Bahwa membangun Mesuji dari sudut pandang budaya adalah sangat penting, mengingat kultur dan budaya Mesuji ada perbedaan dengan 13 kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung. Mesuji secara geografis terletak di bagian timur Provinsi Lampung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komiring Ilir Sumatera Selatan sehingga sejarah dan bahasa sangat dipengaruhi kultur dan budaya Melayu Sumatera Selatan.
Ada yang cukup signifikan yang perlu diperhatikan seorang pejabat Bupati Mesuji dalam waktu dekat. Pertama, pejabat Bupati jangan memasuki wilayah sensitif dan rawan konflik politik kepentingan (politic of interest). Beberapa waktu lalu, P3KM pun melakukan studi banding tentang persiapan perkantoran sementara saudara kembarnya. Kabupaten Tulangbawang Barat ternyata melesat sangat jauh.
Kedua, komunikasi antara P3KM, tokoh masyarakat, adat, dan seluruh elemen masyarakat sejak awal harus dibangun dengan baik. P3KM adalah sebuah lembaga yang cukup berkeringat dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat ke semua instansi terkait demi kelancaran dan percepatan terbentuknya Kabupaten Mesuji yang di dalamnya ada orang-orang yang telah mendedikasikan diri untuk membangun Mesuji.
Ketiga, Mesuji dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di seluruh Lampung adalah yang paling tertinggal. Sehingga wajar infrastrukturnya jauh dari yang diharapkan. Yang paling menonjol hampir semua jalan kampung, kecamatan, dan provinsi tidak berbentuk dan rusak berat termasuk jalan menuju ke Kampung Sidomulyo, ibu kota Kabupaten Mesuji.

Pembangunan Mesuji
Memang diakui belum kondusif kondisi di masyarakat, terkait perkantoran sementara, telah terbentang pula tugas baru pejabat Bupati Mesuji ke depan. Selain membentuk struktur oganisasi, memfasilitasi pembentukan lembaga DPRD dan pilkada langsung, ada tugas teknis lain yang cukup berat membangun Mesuji ke depan, terutama jika tidak cukup waktunya dalam setahun, minimal telah membuat renstra penataan dan pemetaan wilayah.
Pertama, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, dan pembangunan kantor Pemkab Mesuji. Sekitar 80% ruas jalan di Kabupeten Mesuji belum beraspal. Kalaupun beraspal, aspalnya sudah terkikis air. Pembukaan daerah terisolasi seperti jalan tembus Wiralaga Kecamatan Mesuji ke Tanjung Mas Makmur (KTM) Mesuji Timur. Membangun jembatan dan jalan KTM Mesuji Timur menuju Kecamatan Rawa Jitu Utara. Jika memungkinkan, jalan dan jembatan tembus ke Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Kedua, pembangunan sosial budaya. Perhatian terhadap sosial budaya dan adat istiadat sangat penting karena terkait identitas suatu wilayah. Dengan adat-istiadat bisa tergambarkan kondisi realitas dan aktivitas masyarakat setempat. Budaya dan adat istidat Marga Mesuji adalah sinkritis dari budaya Lampung dan Palembang. Secara geografis sejak 1964, wilayah Kabupaten Mesuji masuk Provinsi Lampung, tetapi nenek moyangnya berasal dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dua budaya melebur menjadi satu, yakni budaya Mesuji. Maka ada kemiripan dengan adat istiadat Lampung dan banyak kesamaan dengan Sumatera Selatan. Selain budaya dan adat istiadat, perlu juga meneliti bahasa, sejarah Mesuji, lambang/logo dan semboyan kabupaten.
Ketiga, pendidikan. Variabel pendidikan dianggap penting karena sangat berhubungan dengan pembentukan mental dan kepribadian masyarakat dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraannya. Pola pikir yang dinamis dan terbuka hanya dimiliki masyarakat yang telah tersentuh dan mengenyam pendidikan yang tinggi. Program ini harus didukung perangkat yang lengkap, kualitas guru yang baik, gedung sekolah dan fasilitas lainnya yang memadai.
Keempat, pelayanan kesehatan. Fasilitas kesehatan rumah sakit, puskesmas tipe perawatan, dan pustu di semua desa. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu yang meninggal melahirkan, maka distribusi bidan desa dan para medis harus merata. Apalagi dokter PNS/PTT di setiap puskesmas harus ada dan diharapkan mukim di lokasi kerja.
Kurun waktu setahun pejabat Mesuji tidak mungkin dapat menyelesaikan semua program di atas. Setidaknya ada skala prioritas, terutama sebagian pembangunan infrastruktur dan pengembangan sosial budaya. Infrastruktur dan sosial budaya lebih perioritas karena infrastruktur perkantoran pemkab dan jalan menuju ke Sidomulyo, adalah vital. Tidak mungkin selamanya perkantoran bupati dan dinas/badan terus menumpang dan menyewa rumah warga. Sosial budaya, dianggap penting karena sosialisasi dan pengenalan kabupaten baru yang cukup efektif melalui event budaya, sehingga dipandang perlu pembinaan dan penetapan budaya Mesuji dalam waktu dekat.
Terkait ekonomi, perkebunan dan pertanian jika infrakstruktur jalan dan irigasinya baik, maka akan dengan sendirinya perputaran roda perekonomian dapat berjalan. Pemerintah hanya memberi sedikit stimulus subdisi dan kebijakan regulasi. Ketika kesejahteraan (ekonomi) meningkat, mudah-mudahan keamanan kamtibmas relatif stabil.

Tidak ada komentar:

Komentar Anda


Free chat widget @ ShoutMix

Kompas.Com - Nasional

Berita Sumatera Bagian Selatan